Selasa, 03 September 2013

Perjalan Hidup bersama Allah 6

Download Ebook 
Perjalanan Hidup bersama Allah 6.pdf

Pernah saya tunjukkan kepada istri saya, sebuah riwayat indah pasangan abadi sepanjang masa :
Sayyi dat inaa Fat himah dan Sayyidi na Ali. Seseorang yang pernah saya rindukan wajahnya untuk saya lihat.
Dul u saya pernah mengaji tentang imam Ali. Beliau kata guru saya diriwayatkan tidak pernah melihat
kemaluannya, dan karena itu beliau digelari Karromawloohu Wajhah, wajah yang dimuliakan Allah. Tentu
lepas dari itu, sebab memang beliau sangat menjaga mata, menjaga pandangannya.
Nah suatu hari saya tunjukkan satu riwayat tentang istrinya, yakni Sayyidati naa Faathima Rodhiyallahu’
anhaa, Suatu hari, Fatimah berkata kepada suaminya. Perkataan Fatimah ini membuat saya hampi r
menangis, “Jika aku mati begitu kata Fatimah, “Mandikanlah aku dengan tanganmu wahai suamiku.
Berikan bidara dan kafani aku, serta kuburkanlah aku diwaktu malam. Jangan sampai ada yang
memandikan aku kecuali engkau wahai suamiku, dan jangan ada yang menyaksikan perkuburanku. Aku
tidak menambah wasiatku dan aku titipkan engkau wahai suamiku kepada Allah sampai  aku bertemu
dengan mu kelak.. Jama’awloohu baini wa bainaka fii daarihii wa qurbi  jiwaarih, Semoga Allah
mengumpulkan aku dan engkau suami ku di Rumah-Nya dan di  sisi-Nya. Dan istri saya pun berkaca-kaca
matanya ketika saya katakan lembut kepadanya bahwa saya pun akan memegang wasiat i ni kalau beliau
menutup matanya kelak. Kecuali barangkali soal penguburan yang tidak mungkin zaman sekarang tidak
ada yang tidak mengetahuinya.
Pergantian tahun 1430 H ke 1431 H sudah berlangsung. Dan pergantian tahun 2009 ke 2010 pun sudah
akan kembali menjelang. Diantara muhasabah semua manusia di muka bumi, selain ia sebagai anak bagi
orang tuanya, orang tua bagi anaknya, saudara bagi saudaranya, kawan bagi kawannya, adalah juga ia
sebagai suami atau istri pasangannya. Selamat merenungkan apa ada kesalahan kita sebagai manusia
kepada orang yang begitu sangat dekat  dengan kehidupan kita. Salam buat semua belahan Jiwa.
Yusuf Mansur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar